Muhammadiyah Lampung - Persyarikatan Muhammadiyah

 Muhammadiyah Lampung
.: Home > Berita > OMOR : One Muhammadiyah One Response (Satu Muhammadiyah Satu Respon)

Homepage

OMOR : One Muhammadiyah One Response (Satu Muhammadiyah Satu Respon)

Senin, 31-12-2018
Dibaca: 2152

Penyerahan bantuan dari Dosen Muslim Indonesia untuk korban Tsunami MDMC PWM Lampung

 

LAMPUNG SELATAN – Peristiwa Tsunami di Lampung sejak Sabtu (22/12//18) malam, membuat Muhammadiyah menggelar tanggap darurat One Muhammadiyah One Response. Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pusat,  Budi Setiawan menyampaikan, Muhammadiyah berdiri di awali penyadaran masyarakat terhadap lingkungannya dalam masalah sosial. Dimulai dari bencana-bencana yang terjadi  seperti Tsunami di Aceh pada tahun 2004, gempa Jogja, gempa di Padang menimbulkan kesadaran di Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk membentuk tim badan pembantu pimpinan sehingga pada tahun 2007 didirikan Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB), pada tahun 2010 sebutan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC)  lebih populer dikenal di masyarakat.

 

 “Kegiatan ini tidak hanya pada respon bencana tetapi pra bencana, dalam hal ini kita bekerjasama dengan pemerintah dalam dalam pelaksanaan pelatihan aman bencana atau dikenal dengan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Inilah dampaknya pemerintah melihat kiprah Muhammadiyah dalam penanggulangan bencana alam karena sejak pra sampai recovery, kita juga mendapat dukungan yang luar biasa dari masyarakat,” terang Budi dalam obrol singkat dengan PWM Lampung pada Minggu (30/12).

 

Budi juga menuturkan bahwa MDMC  tidak berdiri sendiri tetapi melibatkan semua lembaga ortom Muhammadiyah sehingga dibentuklah suatu sistem yang disebut dengan One Muhammadiyah One Response (OMOR) agar semua bisa bekerjasama dalam satu sistem dan tidak terjadi sistem yang tumpang tindih.

 

Pada tahun 2018 pemerintah memberikan penghargaan kepada MDMC sebagai organisasi masyarakat terbaik dikarenakan peran serta yang sangat besar dalam menanggulangi bencana.

 

“Peran MDMC tidak hanya di dalam negeri tetapi meluas ke luar negeri seperti kasus Rohingya, gempa bumi di Nepal, dan bencana di Filipina. Kita selalu bekerjasama dengan Pemerintah sehingga termasuk lembaga resmi dan terhitung dalam lembaga kemanusiaan Indonesian Humanitarian Alliance (IHA)".

 

Budi juga melaporkan ketika terjadi bencana Selat Sunda yang menimpa Lampung dan Banten tim bergerak menyusun suatu sistem dimulai dari pendampingan sampai menyusun beberapa divisi logistic, dapur umum, medis, tim asesmen dan mendirikan beberapa Poskor serta pos pelayanan. Dalam hal ini dukungan Muhammadiyah melalui Lazizmu sangat luarbiasa.

 

Banyak lembaga-lembaga dalam negeri maupun luar negeri yang telah percaya dengan MDMC dalam mengelola bantuan. salah satunya yaitu yang tergabung dalam  Dosen muslim Indonesia ikut memberikan bantuan yang disalurkan melalui MDMC.

 

“Saya berterimakasih untuk lembaga-lembaga yang telah mempercayai kepada MDMC, kita berusaha dengan baik dalam mendistribusikan bantuan  dan kita akan memberikan laporan sebaik-baiknya,” tutur Budi.

 

Selain itu, Budi juga menyampaikan terkait bencana di Lampung akan terus melakukan pendampingan bagi para korban bencana, dengan target satu bulan berada di lokasi dengan mengikuti ritme pemerintah.

 

“Untuk MDMC Lampung harapannya terus melakukan pembelajaran untuk memperbaiki kinerja dan nantinya terselenggara pelatihan dan Raker LPB di Lampung,” ujar Budi. (MA)


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website