Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah Lampung - Persyarikatan Muhammadiyah

Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah Lampung
Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah Lampung
.: Kembali ke Muhammadiyah Lampung

Homepage

MAKLUMAT


MAKLUMAT PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH TENTANG PENETAPAN HASIL HISAB RAMADAN, SYAWAL, DAN ZULHIJAH 1435 HIJRIYAH


Prof.Dr.H.M. Din Syamsuddin, MA, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam maklumat PP Muhammmadiyah mengatakan, hasil hisab, Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah 1435 Hijriah sesuai hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, ditetapkan 1 Ramadhan 1435 Hijriah jatuh pada hari Sabtu 28 Juni 2014.

Sedangkan 1 Syawal 1435 Hijriah jatuh pada hari Senin, 28 Juli 2014. Kemudian 1 Dzulhijjah 1435 Hijriah jatuh pada hari Kamis, 25 September 2014.

Pengurus Pusat Muhammadiyah menyatakan ijtimak atau konjungsi awal bulan Ramadan tahun ini jatuh pada hari Jumat 27 Juni 2014 pukul 15:10:21 WIB.

Berdasarkan perhitungan falak Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah itu, dipastikan umat Islam memulai puasa Ramadan pada 28 Juni 2014.

Menurutnya, judul di berbagai media bahwa Muhammadiyah menjatuhkan 1 Ramadan pada 27 Juni 2014 akan mempersepsikan bahwa awal puasa adalah pada tanggal tersebut, padahal tidak begitu.

Wakil Sekretaris Majelis Pustaka Informasi PP Muhammadiyah, Iwan Setiawan mengatakan judul-judul berita di media massa yang bersumber dari ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin saat membuka Sarasehan Astrofotografi (29/4/2014), sedikit memberi penafsiran yang berbeda.

“Sesuai penjelasan Ketum PP Muhammadiyah, hilal Ramadhan saat tanggal 27 Juni 2014 sudah dapat dikatakan wujud, sehingga selepas matahari tenggelam tanggal 1 Ramadhan 1435H akan dimulai.

Karena dimulainya hari dalam kalender Islam adalah selepas maghrib, maka puasa akan dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2014," katanya dalam penjelasan di laman www.muhammadiyah.or.id

Menurutnya, judul di berbagai media bahwa Muhammadiyah menjatuhkan 1 Ramadhan pada 27 Juni 2014 akan mempersepsikan bahwa awal puasa adalah pada tanggal tersebut, padahal tidak begitu.

“Karena yang jatuh pada tanggal 27 Juni itu peristiwa ijtimak atau konjungsi berakhirnya bulan lama ke bulan yang baru, dan apabila tinggi hilal sudah masih diatas ufuk saat tenggelamnya matahari, maka itulah tanda dimulainya 1 Ramadhan dan puasa akan diawali mulai tanggal 28 Juni 2014,” tegasnya

- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/06/01/30704/muhammadiyah-awal-puasa-ramadhan-28-juni-2014/#sthash.sellFS8N.dpuf

 

Prof.Dr.H.M. Din Syamsuddin, MA, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam maklumat PP Muhammmadiyah mengatakan, hasil hisab, Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah 1435 Hijriah sesuai hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, ditetapkan 1 Ramadhan 1435 Hijriah jatuh pada hari Sabtu 28 Juni 2014.

 

Sedangkan 1 Syawal 1435 Hijriah jatuh pada hari Senin, 28 Juli 2014. Kemudian 1 Dzulhijjah 1435 Hijriah jatuh pada hari Kamis, 25 September 2014.

 

Pengurus Pusat Muhammadiyah menyatakan ijtimak atau konjungsi awal bulan Ramadan tahun ini jatuh pada hari Jumat 27 Juni 2014 pukul 15:10:21 WIB.

 

Berdasarkan perhitungan falak Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah itu, dipastikan umat Islam memulai puasa Ramadan pada 28 Juni 2014.

 

Menurutnya, judul di berbagai media bahwa Muhammadiyah menjatuhkan 1 Ramadan pada 27 Juni 2014 akan mempersepsikan bahwa awal puasa adalah pada tanggal tersebut, padahal tidak begitu.

 

Wakil Sekretaris Majelis Pustaka Informasi PP Muhammadiyah, Iwan Setiawan mengatakan judul-judul berita di media massa yang bersumber dari ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin saat membuka Sarasehan Astrofotografi (29/4/2014), sedikit memberi penafsiran yang berbeda.

 

“Sesuai penjelasan Ketum PP Muhammadiyah, hilal Ramadhan saat tanggal 27 Juni 2014 sudah dapat dikatakan wujud, sehingga selepas matahari tenggelam tanggal 1 Ramadhan 1435H akan dimulai.

 

Karena dimulainya hari dalam kalender Islam adalah selepas maghrib, maka puasa akan dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2014," katanya dalam penjelasan di laman www.muhammadiyah.or.id

 

Menurutnya, judul di berbagai media bahwa Muhammadiyah menjatuhkan 1 Ramadhan pada 27 Juni 2014 akan mempersepsikan bahwa awal puasa adalah pada tanggal tersebut, padahal tidak begitu.

“Karena yang jatuh pada tanggal 27 Juni itu peristiwa ijtimak atau konjungsi berakhirnya bulan lama ke bulan yang baru, dan apabila tinggi hilal sudah masih diatas ufuk saat tenggelamnya matahari, maka itulah tanda dimulainya 1 Ramadhan dan puasa akan diawali mulai tanggal 28 Juni 2014,” tegasnya

Prof.Dr.H.M. Din Syamsuddin, MA, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam maklumat PP Muhammmadiyah mengatakan, hasil hisab, Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah 1435 Hijriah sesuai hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, ditetapkan 1 Ramadhan 1435 Hijriah jatuh pada hari Sabtu 28 Juni 2014.

Sedangkan 1 Syawal 1435 Hijriah jatuh pada hari Senin, 28 Juli 2014. Kemudian 1 Dzulhijjah 1435 Hijriah jatuh pada hari Kamis, 25 September 2014.

Pengurus Pusat Muhammadiyah menyatakan ijtimak atau konjungsi awal bulan Ramadan tahun ini jatuh pada hari Jumat 27 Juni 2014 pukul 15:10:21 WIB.

Berdasarkan perhitungan falak Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah itu, dipastikan umat Islam memulai puasa Ramadan pada 28 Juni 2014.

Menurutnya, judul di berbagai media bahwa Muhammadiyah menjatuhkan 1 Ramadan pada 27 Juni 2014 akan mempersepsikan bahwa awal puasa adalah pada tanggal tersebut, padahal tidak begitu.

Wakil Sekretaris Majelis Pustaka Informasi PP Muhammadiyah, Iwan Setiawan mengatakan judul-judul berita di media massa yang bersumber dari ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin saat membuka Sarasehan Astrofotografi (29/4/2014), sedikit memberi penafsiran yang berbeda.

“Sesuai penjelasan Ketum PP Muhammadiyah, hilal Ramadhan saat tanggal 27 Juni 2014 sudah dapat dikatakan wujud, sehingga selepas matahari tenggelam tanggal 1 Ramadhan 1435H akan dimulai.

Karena dimulainya hari dalam kalender Islam adalah selepas maghrib, maka puasa akan dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2014," katanya dalam penjelasan di laman www.muhammadiyah.or.id

Menurutnya, judul di berbagai media bahwa Muhammadiyah menjatuhkan 1 Ramadhan pada 27 Juni 2014 akan mempersepsikan bahwa awal puasa adalah pada tanggal tersebut, padahal tidak begitu.

“Karena yang jatuh pada tanggal 27 Juni itu peristiwa ijtimak atau konjungsi berakhirnya bulan lama ke bulan yang baru, dan apabila tinggi hilal sudah masih diatas ufuk saat tenggelamnya matahari, maka itulah tanda dimulainya 1 Ramadhan dan puasa akan diawali mulai tanggal 28 Juni 2014,” tegasnya

- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/06/01/30704/muhammadiyah-awal-puasa-ramadhan-28-juni-2014/#sthash.sellFS8N.dpuf

Prof.Dr.H.M. Din Syamsuddin, MA, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam maklumat PP Muhammmadiyah mengatakan, hasil hisab, Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah 1435 Hijriah sesuai hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, ditetapkan 1 Ramadhan 1435 Hijriah jatuh pada hari Sabtu 28 Juni 2014.

Sedangkan 1 Syawal 1435 Hijriah jatuh pada hari Senin, 28 Juli 2014. Kemudian 1 Dzulhijjah 1435 Hijriah jatuh pada hari Kamis, 25 September 2014.

Pengurus Pusat Muhammadiyah menyatakan ijtimak atau konjungsi awal bulan Ramadan tahun ini jatuh pada hari Jumat 27 Juni 2014 pukul 15:10:21 WIB.

Berdasarkan perhitungan falak Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah itu, dipastikan umat Islam memulai puasa Ramadan pada 28 Juni 2014.

Menurutnya, judul di berbagai media bahwa Muhammadiyah menjatuhkan 1 Ramadan pada 27 Juni 2014 akan mempersepsikan bahwa awal puasa adalah pada tanggal tersebut, padahal tidak begitu.

Wakil Sekretaris Majelis Pustaka Informasi PP Muhammadiyah, Iwan Setiawan mengatakan judul-judul berita di media massa yang bersumber dari ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin saat membuka Sarasehan Astrofotografi (29/4/2014), sedikit memberi penafsiran yang berbeda.

“Sesuai penjelasan Ketum PP Muhammadiyah, hilal Ramadhan saat tanggal 27 Juni 2014 sudah dapat dikatakan wujud, sehingga selepas matahari tenggelam tanggal 1 Ramadhan 1435H akan dimulai.

Karena dimulainya hari dalam kalender Islam adalah selepas maghrib, maka puasa akan dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2014," katanya dalam penjelasan di laman www.muhammadiyah.or.id

Menurutnya, judul di berbagai media bahwa Muhammadiyah menjatuhkan 1 Ramadhan pada 27 Juni 2014 akan mempersepsikan bahwa awal puasa adalah pada tanggal tersebut, padahal tidak begitu.

“Karena yang jatuh pada tanggal 27 Juni itu peristiwa ijtimak atau konjungsi berakhirnya bulan lama ke bulan yang baru, dan apabila tinggi hilal sudah masih diatas ufuk saat tenggelamnya matahari, maka itulah tanda dimulainya 1 Ramadhan dan puasa akan diawali mulai tanggal 28 Juni 2014,” tegasnya

- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/06/01/30704/muhammadiyah-awal-puasa-ramadhan-28-juni-2014/#sthash.sellFS8N.dpuf

http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/06/01/30704/muhammadiyah-awal-puasa-ramadhan-28-juni-2014/#sthash.sellFS8N.dpuf


Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website