Berita : Muhammadiyah Lampung


Majelis Lingkungan Hidup Bersama PW IPM Lampung Diskusi Ekologi Dalam Pendidikan

Rabu, 22-08-2018

Peserta Diskusi Foto Bersama di Meeting Room UM Lampung | Bandarlampung

 

BANDAR LAMPUNG – Untuk merespon penurunan keadaan lingkungan, Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PWM Lampung bersama PW IPM Lampung menyelenggarakan Diskusi Publik yang membahas Ekologi dalam Dunia Pendidikan. Agenda dilakukan di Meeting Room Universitas Muhammadiyah Lampung (UM Lampung) pada Ahad (19/8). Diskusi menghadirkan WALHI Lampung, Mitra Bentala dan Yayasan Konservasi Way Seputih.

 

Diskusi dimulai dengan keynote speech dari Dalman, Rektor UM Lampung. Dalman menjelaskan akan pentingnya kepedulian akan isu lingkungan. Hal ini digambarkan bahwa Ozon (O3) adalah produk dari aktivitas manusia melalui pemanasan global. “Ketika ozon masuk ke atmosfer ke bumi, maka akan terjadi pemanasan global dan mencairkan es di kutub, hingga ketika air laut naik pulau yang kita huni akan tenggelam. Dunia pendidikan mempunyai peran untuk melakukan pembentukan karakter pelajar peduli lingkungan melalui guru”, kata Dr. Dalman M.Pd.

 

Bak gayung bersambut, Dr. Erna Rochana M.Si selaku Ketua Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah Lampung menjelaskan bahwa sampah harus dilakukan pengelolahan, karena sampah akan merampas ruang-ruang yang ditempati. Sedang manusia setiap hari pasti menghasilkan sampah. “Maka semua itu bisa ditangani melalui pengelolaan bank sampah”, tandas akademisi Lingkungan Hidup UNILA.

 

Febrilia Ekawati, Aktivis YKWS pun menjelaskan bahwa kondisi lingkungan hari ini sangat berbeda jauh dari beberapa tahun silam. Seperti yang dipaparkannya bahwa data sungai-sungai di Lampung sudah sangat memprihatinkan. “Pringsewu memiliki kali bulok kering dan berisi sampah, Bandar Lampung memiliki kali berisi sampah dan airnya bau, semua itu karena siapa?”, tanya aktivis lingkungan ini. Audiens pun menjawab dengan kompak, “Karena manusia!”.

 

Senada dengan Mbak Feb, sapaan akrab Febrilia Ekawati, Irvan dari WALHI dan Mashudi dari Mitra bentala sepakat bahwa kondisi lingkungan hari ini sangat memprihatinkan dan perlu aksi-aksi nyata.

 

Berdasarkan keadaan dalam diskusi, PW IPM Lampung mengatakan perlu ada langkah kongkret dilakukan. “Pelajar Muhammadiyah harus peduli dengan lingkungan di sekolah, seperti memberikan pemahaman ke sekolah bahwa halaman lebih baik ditanam rumput dari pada paving block, atau lantai semen”, ajak Rizal Nur Safii selaku moderator acara.

 

Sementara itu, Ketua Umum PW IPM Lampung Ervan Zain mengajak untuk melakukan gerakan penyelamatan lingkungan di sekolah. “Karena IPM memiliki basis pelajar di sekolah muhammadiyah, maka momentum hari pohon mengajak untuk melakukan tanam pohon bersama di lingkungan sekolah masing-masing”, seru Ervan.(rns/nab)