Muhammadiyah Lampung - Persyarikatan Muhammadiyah

 Muhammadiyah Lampung
.: Home > Berita > PCM Kemiling adakan Pengajian Mengisi Libur Tahun Baru 2019

Homepage

PCM Kemiling adakan Pengajian Mengisi Libur Tahun Baru 2019

Senin, 31-12-2018
Dibaca: 974

Bandarlampung,- Malam tahun baru sebenarnya sama saja dengan malam-malam yang lain. Bedanya adalah perlakuan masyarakat terhadap malam tahun baru. Seolah-olah kita akan meninggalkan sesuatu yang sangat penting dan akan menjemput sesuatu yang lebih penting lagi. Sayangnya justru banyak manusia yang mengisi malam tahun baru dengan hura-hura, seolah lupa akan apa yang dia jemput esok hari. Maunya menjadi lebih baik di tahun berikutnya, tapi yang dilakukan justru tidak menunjukkan bahwa sesuatu yang di depan itu lebih penting daripada membakar kembang api, mabuk-mabukan dan begadang sampai pagi mendengarkan dentuman suara musik yang melenakan dan melalaikan. PCM Kemiling Kota Bandarlampung berinisiatif untuk menggerakkan masyarakat di sekitar Masjid Baitul Maqdis untuk mengisi malam liburan tahun baru dengan cara berkumpul bersama mengkaji ayat-ayat Allah tentang kehidupan. Kegiatan ini menurut Ketua PCM Kemiling, Drs. Nursalim, M.Pd dihadiri lebih dari 50 anggota dan simpatisan Muhammadiyah di Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung. Pengajian diisi oleh Prof. Dr. H. Warsito, DEA (Wakil Ketua PWM Lampung) Dekan FMIPA Universitas Lampung dan Ustad. Rohmat Santosa, S.Pd.I. Dalam Paparannya Ustad Rohmat Santosa menyampaikan bahwa bencana alam itu hanya sebagain kecil saja dari bencana yang dirasakan oleh umat manusia. Bencana-bencana yang lain dihadapi oleh manusia seperti kematian, perceraian, dan kecelakaan dan lain-lain. Oleh karena itu dalam menghadapi bencana manusia harus menghadapinya dengan sabar dan wajar. Sebab bencana-bencana itu akan dihadapi manusia secara bergiliran, hanya soal waktu saja. Demikian juga disampaikan oleh Prof. Warsito bahwa Bencana yg terjadi tidak harus disebabkan oleh alam. Menurut Prof. Warsito Lampung merupakan daerah rawan bencana (ring of fire). Namun demikian bencana juga sebagai akibat dari perbuatan manusia. Sebagai muslim kita harus mengimaninya sebab hal ini tersebut dalam Al-Qur'an. Secara alamiah Lampung memang daerah bencana, sementara bencana-bencana itu akibat ulah manusia. Maka jika kita hidup di wilayah bencana, kita akan berinteraksi dengan manusia-manusia yang nakal terhadap alam.
Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website